Sejarah telah mencatat, bahwa berdiri dan terbentuknya
Indonesia sebagai suatu bangsa tidak
bisa dilepaskan dari peran pendidikan yang pernah dirasakan oleh para pejuang, perintis
dan pendiri bangsa ini, yang dalam proses perjuangannya telah merumuskan cita-cita dan
tujuan dari kemerdekaan bangsa Indonesia sebagaimana yang termaktub dalam
pembukaan UUD 1945. Tetapi dalam perjalanannya, para penerus bangsa ini telah lupa dan terlena dengan buaian kemerdekaan semu yang berorientasi pada
pembangunan yang bersifat fisik dan terjebak dalam faham materialisme yang berlebihan, yang menyuburkan budaya korupsi dan kolusi, serta mendorong dan melegalkan terjadinya penjarahan kekayaan sumber daya
alam di negeri yang kaya raya ini untuk terus tumbuh dan berkembang bak jamur di musim hujan yang patah tumbuh hilang berganti dan mati satu tumbuh seribu, sehingga bangsa
yang kelihatannya besar dan kokoh ini pun, terlihat keropos, lembek dan rapuh ketika
dihadapkan pada berbagai permasalahan bangsa yang semakin rumit dan kompleks.
Indikasi ini, dapat dilihat dari posisi tawar yang lemah dan rendah serta kegalauan dari bangsa
ini (pemerintah; eksekutif, legislatif, yudikatif) ketika dihadapkan pada kepentingan-kepentingan yang tidak berpihak untuk
kebaikan dan kesejahteraan masyarakatnya. Lebih jauh, program-program pembangunan yang
berorientasi untuk mendidik dan mencerdaskan, mengangkat, memajukan dan meningkatkan kelayakan dan kesejahteraan hidup masyarakat terlihat masih setengah hati dijalankan, bahkan yang ada kemiskinan dan
kemelaratan seperti dipupuk dan dipelihara hanya untuk kepentingan seremonial belaka. Akibatnya, kepribadian dan karakter bangsa pun terasa berada dipersimpangan, yang membuat bangsa
ini semakin kehilangan identitas sebagai bangsa yang berketuhanan Yang Maha
Esa, yang berlandaskan Pancasila dan bersendikan nilai-nilai moral dan keadilan.
Kalau sudah begini, bagaimana generasi emas dari bangsa ini akan terbentuk....? Akankah impian untuk mewujudkan generasi emas Indonesia yang beriman dan berilmu pengetahuan, serta berkepribadian dan berkarakter dapat terwujud...??? Ataukah impian itu hanya akan menjadi bualan dan pepesan kosong semata....??? Bagaimana menurut anda....???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar